Salam karate,oshh.. Halo hai,hai haloo>< ketemu sama aku lagi,jgn bosen bosen ya xoxo. Oke di postingan kali ini aku akan membahas sedikit tentang GICHIN FUNAKOSHI. Gichin Funakoshi (船越 義珍 Funakoshi Gichin lahir di Shuri, Kerajaan Ryukyu, 10 November 1868 – meninggal di Tokyo, Jepang, 26 April 1957 pada umur 88 tahun) adalah pencipta aliran karate Shotokan yang merupakan salah satu dari aliran utama karate, dan sekaligus dianggap sebagai "bapak karate modern". Funakoshi mengikuti ajaran dari guru bernama Ankō Itosu hingga menjadi salah satu master karate Okinawa yang mengajarkan karate kepada penduduk kepulauan utama Jepang pada tahun 1921. Ia mengajar karate di berbagai universitas di Jepang, dan diangkat sebagai ketua kehormatan Asosiasi Karate Jepang ketika baru didirikan pada tahun 1949.
KARIER :
Gichin Funakoshi dilahirkan di Shuri, Okinawa sekitar tahun 1868 ketika Jepang sedang berada dalam zaman Restorasi Meiji. Kedua orangtuanya adalah penduduk asli Okinawa yang memakai nama keluarga Tominakoshi. Ayahnya bernama Gisu. Setelah masuk sekolah dasar, Gichin bersahabat baik dengan putra Ankō Asato, seorang master karate dan kendo yang nantinya menjadi guru karate pertamanya.
Keluarga Funakoshi sangat menentang undang-undang yang mengharuskan orang untuk memotong rambut yang ditata dengan model rambut chonmage. Seperti halnya biksu, dokter pada zaman Meiji memang tidak dibenarkan menata rambut dengan model chonmage.
Keputusan untuk tidak mau memotong rambut, mengakibatkan Funakoshi
tidak diizinkan masuk sekolah kedokteran, walaupun dirinya sudah lulus
ujian masuk.
Sebagai orang terpelajar yang terdidik dalam sastra Cina Klasik serta
filsafat Jepang, Funakoshi bekerja sebagai asisten guru di Okinawa. Pada
waktu itu pula, hubungan dirinya dengan keluarga Asato menjadi semakin
dekat. Ia mulai sering bepergian pada malam hari ke rumah kediaman
keluarga Asato untuk menerima pelajaran karate dari Ankō Asato.
KARATE SHOTOKAN :
Funakoshi menguasai kedua aliran karate Okinawa yang populer pada waktu itu, Shōrei-ryu dan Shōrin-ryu. Aliran karate yang didirikannya diberi nama Shotokan yang berasal dari nama pena Funakoshi, Shoto yang berarti gelombang pinus
(gerakan daun-daun pinus ketika angin bertiup). Selain sebagai master
karate, Funakoshi adalah seorang filsuf dan penyair yang produktif. Ia
sering diberitakan berjalan hingga jauh sekali di dalam hutan untuk
bermeditasi dan menulis puisi.[4] Kan berarti aula latihan atau rumah, sehingga Shotokan berarti rumah Shoto. Nama aliran karate ini diciptakan oleh murid-murid Funakoshi yang memasang plang nama bertuliskan Shoto kan di atas pintu masuk dojo tempat mereka berlatih.
Pada akhir 1910-an, Funakoshi telah memiliki banyak murid, di
antaranya dianggap mampu untuk meneruskan ajaran sang guru. Funakoshi
sendiri melanjutkan usahanya untuk menyebarluaskan karate Okinawa, dan
berkelana ke kepulauan utama Jepang pada tahun 1922.
Pada tahun 1939, Funakoshi mendirikan dojo Shōtōkan yang pertama di Tokyo. Ia juga mengubah sebutan untuk seni beladiri yang diajarkannya, dari tōte (唐手 ) yang terdiri dari dua aksara kanji: 唐 (tō, kara; Dinasti Tang atau Cina) dan 手 (te, tangan) menjadi karate (空手 , tangan kosong). Keduanya ditulis dengan aksara kanji yang berbeda, walaupun sebetulnya 唐手 dapat dibaca secara kun'yomi sebagai karate. Funakoshi percaya bahwa istilah baru yang diciptakannya tidak akan menimbulkan kesalahpahaman bahwa karate berasal dari seni bela diri Cina.
Di Tokyo, Funakoshi mendirikan Asosiasi Karate Jepang (JKA) pada 1949, dan diangkat sebagai ketua kehormatan. Ia tetap tinggal di Tokyo hingga tutup usia pada tahun 1957.
PENINGGALAN :
Funakoshi menerbitkan sejumlah buku mengenai karate, termasuk autobiografi Karate-Do: My Way of Life. Peninggalan terpentingnya berupa sebuah dokumen yang berisi filsafat latihan karate yang sekarang disebut niju kun
atau "20 Prinsip Karate". Prinsip-prinsip tersebut merupakan dasar
pemikiran bagi semua murid Shotokan, dan diterbitkannya dalam buku
berjudul The Twenty Guiding Principles of Karate. Di dalam buku ini , Funakoshi menerangkan 20 prinsip yang harus
dipatuhi murid karate agar dapat "menjadi manusia yang lebih baik".
Karate-Do Kyohan "The Master Text" karya Funakoshi hingga kini tetap
merupakan buku yang paling lengkap, berisi penjelasan tentang sejarah,
dasar-dasar, kata, dan kumite.
MONUMEN PERINGATAN :
Monumen untuk Gichin Funakoshi didirikan oleh Shotokai di sebuah kuil di Kamakura bernama Engaku-ji pada 1 Desember 1968. Batu ini dirancang oleh Kenji Ogata dan bertuliskan kaligrafi karya Funakoshi dan biksu kepala bernama Sōgen Asahina (1891-1979). Pada batu monumen ini bertuliskan prinsip kedua dari 20 Prinsip Karate, "Karate ni sente nashi"
("Tidak ada serangan pertama dalam karate"). Di sebelah kanannya
terdapat batu bertuliskan puisi yang ditulisnya ketika dalam perjalanan
ke Jepang pada tahun 1922.
Batu kedua berisi tulisan yang dibuat oleh Nobuhide Ohama, dan diterjemahkan sebagai
"Sensei
karate-do Funakoshi Gichin dilahirkan di Shuri Okinawa pada 10 Juni
1870. Sejak sekitar usia sebelas tahun, ia mulai belajar tō-te jutsu dari Azato Anko dan Itosu Anko.
Ia berlatih dengan rajin dan pada tahun 1912 diangkat sebagai ketua
Shobukai Okinawa. Pada Mei 1922, ia pindah ke Tokyo dan menjadi sensei
profesional karate-do. Ia mengabdikan seluruh hidupnya bagi pengembangan
karate-do. Ia hidup hingga usia delapan puluh delapan tahun, dan
meninggalkan dunia ini pada 26 April 1957. Sambil melakukan
reinterpretasi to-te jutsu, Sensei menyebarluaskan karate-do tanpa menghilangkan filsafat aslinya. Seperti halnya bugei
(seni bela diri klasik), puncak dari "mu" (pencerahan) adalah: untuk
memurnikan dan membuat seorang menjadi kosong melalui transformasi dari jutsu ke do. Melalui kata-kata terkenalnya, "Karate ni sente nashi"
("Tidak ada serangan pertama dalam karate") dan "Karate wa kunshi no
bugei" ("Karate adalah seni bela diri orang bijaksana), Sensei membantu
kami untuk mengerti makna jutsu
secara lebuh baik lagi. Kami, para murid setia, dengan maksud
memperingati jasa dan kontribusinya sebagai perintis karate-do modern,
membentuk Shotokai dan mendirikan monumen ini di Enkakuji. "Kenzen ichi"
("Kepalan dan Zen adalah satu").
”
Gichin Funakoshi sedang latihan dengan makiwara, tahun 1924.
Sumber:wikipedia
OSH
FUDO DACHI
KIBA DACHI
ZENKUTSU DACHI
KOKUTSU DACHI
NEKO ASHI DACHI
SANCHIN DACHI
CURU ASHI DACHI
Blog List
Rabu, 07 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar